Ziddu.com bagi-bagi duit, Gratis...

Minggu, 18 Maret 2012

18 Dosa-Dosa Besar

Pada suatu hari ‘Amr bin ‘Ubaid berkunjung ke rumah Imam Shadiq as. Setelah mengucapkan salam dan duduk, ia membaca surat An-Najm:32, “(Yaitu)  orang yang menjauhi kaba’ir (dosa besar) dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil…” lalu ia berhenti. Imam Shadiq bertanya, “mengapa kamu berhenti?” ‘Amr menjawab, “Aku ingin mengetahui apa yang disebut kaba’ir dalam kitabullah.”
Inilah jawaban dari Imam Shadiq mengenai kaba’ir (dosa besar) :
Pertama, sesungguhnya kaba’ir yang paling besar adalah syirik menyekutukan Allah, sebagaimana difirmankan Allah dalam surat Al-Maidah:72 berikut, “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka…” setelah itu, 
kedua, yang terbesar adalah  putus asa dari Rahmat dan kasih Allah, seperti yang dimaksud dalam firman-Nya pada surat Yusuf:87, “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum kafir.:  
lalu yang ketiga, merasa aman dari adzab Allah, sebagaimana firman Allah Al-A’raf:99, “Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi”. 
Dan  keempat, yang juga termasuk ke dalam dosa besar adalah durhaka kepada orang tua, karena Allah dalam surat Maryam:32 menyebutkan bahwa orang yang durhaka kepada orang tua sebagai jabbaran Syaqiyya (suka memaksakan dan celaka). 
Kelima, membunuh apa-apa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak, dalam hal ini Allah berfirman pada surat An-Nisa:93,”…maka balasannya ialah neraka jahanam, kekal didalamnya…”
keenam,  menuduh berzina kepada perempuan yang bersih, karena dalam surat An-Nur:23 disebutkan, “sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik lagi beriman (berbuat zina) mereka kena laknat di dunia dan di akherat, dan bagi mereka adzab yang besar,”
ketujuh, memakan harta anak yatim, yang mana hukumannya disebutkan dalam An-Nisa:10, “….sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.” 
Kedelapan,  lari dari medan pertempuran, sebagaimana yang dinyatakan Allah dalam surat Anfal:16, “barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (shalat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka jahanam dan amat buruklah tempat kembalinya.”
Kesembilan,  memakan riba, dalam surat Al-Baqarah:275, “orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan  seperti berdirinya orang-orang yang kemasukan syetan lantaran (tekanan) penyakit gila.”
Kesepuluh,  sihir, karena Allah telah  menyatakan dalam surat Al-Baqarah:102, demi sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tidaklah baginya keuntungan di akherat.”
Kesebelas, berzina, karena firman dalam surat Al-Furqan:68-69 mengatakan, “ Barangsiapa yang melakukan demikian itu, dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” 
kedua belas, sumpah palsu untuk membela kedurhakaan, karena dalam surat Ali-Imran:77 Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janjinya (dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka tidak mendapat bagian pahala di akherat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak pula akan mensucikan mereka, bagi mereka azab yang pedih.” 
Ketiga belas,  berkhianat dalam urusan harta (rampasan perang), sesuai dengan yang dimaksud Allah dalam surat Ali-imran:161, “Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan harta (rampasan perang) itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu.” 
Keempat belas, tidak membayar zakat yang diwajiban, karena Allah berfirman dalam At-Taubah:35, “Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahanam lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka lalu dikatakan kepada mereka :”Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri. Maka rasakanlah sekarang akibat dari apa yang kamu simpan itu.”  
Kelima belas,  kesaksian palsu dan menyembunyikan kesaksian, sebagaimana yang dimaksud Allah dalam surat Al-Baqarah:283, “…dan barangsiapa yang menyembunyikan kesaksian, maka ia sesungguhnya adalah orang yang berdosa hatinya.”
Keenam belas,  minum khamr, karena Allah melarangnya sama seperti Allah melarang penyembahan berhala (Al-Maidah:90). 
Ketujuh belas, meninggalkan shalat atau meninggalkan apa saja yang telah diwajibkan Allah dengan sengaja; karena Rasulullah saw. Bersabda : “Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja, maka ia sudah terlepas dari perlindungan Allah dan Rasul-Nya.” 
Kedelapan belas, , memutuskan janji dan persaudaraan, dalam hal ini Allah akan menghukum mereka sesuai dengan firman-Nya pada surat At-Taubah:26, “Bagi mereka laknat dan tempat kembali yang  seburuk-buruknya.”
[dikutif dari Pengantar Jalaluddin Rahmat dalam buku Akibat Dosa karya Sayid Hasyim Ar-Rasuli Al-Mahallati, halaman 14, 15, 16]

“Jangan memandang kecilnya dosa tetapi pandanglah siapa yang engkau durhakai itu”

Rabu, 14 Maret 2012

Cara Mendidik Anak

Posting saya kali ini, tentang cara mendidik anak tetapi bukan berarti saya sudah berhasil mendidik. Tulisan ini saya dapat dari buku yang tidak diketahui siapa penulisnya dan penerbitnya cuma saya sempet nulis di komputer saya.

v   Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
v   Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
v   Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
v   Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
v   Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
v   Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
v   Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan

dan jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Siapa mendapat cobaan (kesulitan, kesusahan, kemiskinan dan sebagainya) dalam memelihara/merawat anak-anaknya, tetapi dia tetap berusaha merawat mereka sebaik-baiknya maka semua cobaan itu menjadi dinding baginya dari neraka.
HR. Muslim

Senin, 12 Maret 2012

Charger Desktop


Berbagai macam Charger untuk semua type battery HandPhone anda:

Quantum LCD Universal Charger
  • For rechargeable li-ion mobile battery below 2000 mah
  • High performance power switch inside, with the voltage from 110 volt - 240 volt
  • LCD vision with flasing functions
  • Micro computer chip with high speed, effciency, and automatic shut-down function
  • Tersedia dalam 4 warna pilihan, Fashion Purple, Charming Blue, Lovely Pink, & Black



Stonic LCD Universal Charger (built-in USB)
Tersedia pilihan warna Purple, Red, Green, Yellow, Blue


Hastco LCD Universal Charger







Redo USB LCD Universal Charger
  • Extends your mobile phones battery life
  • Rapidly charges automatically
  • Suitable for Ni-cd, Ni-MH and Li-ion batteries
  • Dual voltage 110 volt - 220 volt
  • Tersedia dalam 4 warna pilihan, Fashion Purple, Charming Blue, Lovely Pink, & Black



Highmarks Original Charger




Sabtu, 10 Maret 2012

Sain Membuktikan Kebenaran Al-Qur'an

Tulisan ini saya kutif dari Buku Bahan Renungan, penulisnya saya lupa


Seorang guru besar/ahli bedah kenamaan Prancis, Prof. Dr. Maurice Bucaille, masuk Islam secara diam-diam. Sebelumnya ia membaca dalam Al-Qur’an, bahwa Fir’aun itu mati karena tenggelam di laut (dengan shock yang berat) dan jasadnya oleh Allah diselamatkan (Yunus:92). 


Sain Membuktikan:

Dicarinya mumi Fir’aun itu; dan setelah ketemu, dilakukannya bedah mayat. Hasilnya membuat ia terheran-heran, karena sel-sel syaraf Fir’aun menunjukan bahwa kematiannya benar akibat tenggelam di laut dengan shock yang hebat. Menemukan bukti ini, ia yakin kalau Al-Qur’an itu wahyu Allah. Prof. Dr. Maurice Bucaille mengatakan bahwa semua ayat-ayat Al-Qur’an masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Ia pun lantas masuk Islam. 

Ir. RHA. Syahrul Alim Msc dalam bukunya “Menuju Persaksian”, menjelaskan tentang beberapa penemuan ilmu pengetahuan yang menakjubkan, yang sebenarnya telah disiratkan dalam Al-Qur’an: yaitu antara lain
Keadaan bagian Bumi
Bumi yang kita tempati ini, adalah suatu planet yang kurang lebih berbentuk bola raksasa. Bagian luar dari bola bumi yang berupa tanah dan batuan mempunyai kerapatan kira-kira 3 gram/cc. Makin jauh kedalam bumi ternyata makin besar rapatnya dan makin tinggi pula temperaturnya. Pada kira-kira 50 Km dari permukaan bumi maka temperaturnya mencapai kira-kira 1500 oC dan rapatnya kira-kira 3,5 gram/cc. Pada jarak kira-kira 3000 km ke dalam bumi rapatnya akan mencapai nilai 9,7 gram/cc dan suhunya kira-kira 5000 oC. Bagian ini disebut teras bumi. Di pusat bumi rapatnya akan naik lagi sehingga mencapai kira-kira 13 gram/cc dan suhunya ditaksir kira-kira 7000 oC

Bagaimana halnya jika pada suatu ketika bumi berkesempatan memuntahkan isinya yang berat dan panasnya itu? Ia akan mengejutkan seluruh umat manusia, dan akan mengakibatkan kehancuran serta kemusnahan semua kehidupan di muka bumi. Dan ini berarti hari akhir bagi semua manusia. Allah memberitahukan peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat itu.

Jika bumi diguncangkan dengan sehebat-hebatnya dan bumi mengeluarkan isi-isinya yang berat
Az-Zilzal:1-2
Dan jika bumi diulurkan (dikembangkan) dan bumi memuntahkan isi-isinya, dan menjadi kosonglah ia.
Al-Insyiqoq:3-4
Firman-firman di atas sesuai sekali dengan apa yang telah diketahui oleh manusia sekarang ini tentang isi (bagian dalam) bumi, seperti diterangkan di atas

Pasang-pasangan dalam bumi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal adanya pasang-pasangan. Jantan dan betina, siang dan malam, dan lain-lain. Pasang-pasangan  seperti itu bersifat saling melengkapi dan mengakibatkan timbulnya keharmonisan dalam alam ini. Dalam penyelidikan manusia tentang zarah elementer yang merupakan batu penyusun dari benda-benda, ternyata juga dijumpai pasangan-pasangan. Menurut fisika atom atau fisika inti, telah diketemukan pasangan-pasangan yang sangat menggemparkan para ahli, seperti elektron dan positron, proton dan anti proton, nuetron dan anti neutron dan berbagai-bagai zarah dan anti zarah lainnya. Dengan demikian terbukalah kemungkinan adanya anti materi disamping materi yang biasa, atau adanya anti atom disamping atom-atom biasa

Kesemuanya itu menguatkan (membenarkan) apa yang telah difirmankan dalam Al-Qur’an:

Maha suci Alloh yang telah menjadikan semua pasang-pasangan dari yang ditumbuhkan di bumi, dan dari diri mereka sendiri serta dari hal-hal yang tidak mereka ketahui.

Yasiin:36

Lebih tegas lagi Allah berfirman:

Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, mudah-mudahan kamu ingat.

Adz-Dzariyat:49

Waktu adalah relatif

Pada tahun 1905 seorang sarjana fisika, Albert Einstein, telah mengejutkan sarjana-sarjana fisika lainnya di seluruh dunia dengan sebuah teori relativitas. Teorinya ini merupakan pemecahan terhadap berbagai persoalan penting yang dihadapi para ahli fisika dalam abad 20 ini. Dengan teori ini orang mengetahui tentang kesetaraan massa dan tenaga, yang merupakan dasar dalam perhitungan tenaga nuklir. Dan juga orang mengetahui bahwa besarnya massa, ukuran panjang, dan waktu adalah relatif, tergantung pada kecepatan sistemnya. Pengaruh kecepatan ini akan sangat terasa sekali bila sangat tinggi mendekati kecepatan cahaya. Menurut teori relativitas, kecepatan cahaya dalam hampa (300.000 km/detik) adalah kecepatan maksimum yang dapat dilampaui oleh materi. Massa suatu benda akan bertambah besar bila kecepatan makin tinggi, sedangkan ukuran panjangnya akan menyusut, dan waktu akan bertambah lambat. Jadi, satu jam bagi sistem yang bergerak sangat cepat terhadap kita, mungkin sama dengan satu hari, atau satu bulan, ataupun satu tahun menurut ukuran kita. Relativitas seperti itu sesuai dan dapat dipahamkan dengan firman Allah sebagai berkut:

Tuhan menyelenggarakan urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya dalam sehari yang ukurannya seribu tahun menurut perhitunganmu

As-Sajdah:5

Para malaikat dan ruh naik kepada-Nya dalam satu hari yang ukurannya 50 ribu tahun.

Al-Ma’arij:4

Prof. Dr. M. Quraish Shihab dalam bukunya “Mukjizat Al-Qur’an memaparkan antara lain hal-hal sebagai berikut.

Gunung berjalan
Dalam Al-Qur’an surat An-Naml ayat 88 Allah berfirman

Kamu lihat gunung-gunung, kamu sangka ia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. Begitulah perbuatan Allah, yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan


Dari hasil rekaman satelit diperoleh bukti bahwa jazirah Arab beserta gunung-gunungnya bergerak mendekati Iran beberapa sentimeter setiap tahunnya (!). Sebelumnya sekitar lima juta tahun yang lalu, jazirah Arab bergerak memisahkan diri dari Afrika dan membentuk Laut Merah. Sekitar daerah Somalia sepanjang pantai timur ke selatan saat ini berada dalam proses pemisahan yang lamban dan telah membentuk “Lembah Belah” yang membujur ke selatan melalui deretan danau Afrika

Kejadian alam semesta
Al-Qur’an mengisyaratkan bahwa langit dan bumi tadinya merupakan suatu gumpalan, melalui firman-Nya:

Tidaklah orang-orang kafir memperhatikan bahwa langit dan bumi tadinya merupakan satu yang padu (gumpalan), kemudian Kami memisahkannya dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman?
Al-Anbiya:30

Al-Qur’an tidak menjelaskan bagaimana terjadinya pemisahan itu, namun apa yang dikemukakan diatas tentang keterpaduan alam raya kemudian pemisahannya dibenarkan oleh observasi para ilmuwan.

Observasi Edwin P. Hubble (1889-1953) melalui teropong bintang raksasa pada tahun 1929 menunjukan adanya pemuaian alam semesta. Ini berarti alam semesta berekspansi, bukannya statis seperti dugaan Einstein. Ekspansi itu menurut fisikawan Rusia George Gamow (1904-1968), melahirkan sekitar seratus miliar galaksi yang masing-masing rata-rata memiliki 100 miliar bintang. Tetapi sebelumnya, bila ditarik ke belakang kesemuanya merupakan satu gumpalan yang terdiri dari neutron. Gumpalan itulah yang meledak dan yang dikenal dengan istilah Big Bang.

Demikian beberapa ayat merupakan mukjizat ilmiah yang datang dari Allah Yang Maha Mengetahui segala rahasia yang dilangit dan dibumi. Mudah-mudahan dapatlah menambah keimanan kita terhadap Allah, Rasul-Nya dan Kitab-Nya, amin..

Jumat, 09 Maret 2012

Bersyukur


Bersyukur adalah suatu istilah yang sudah sangat akrab di telinga kita. Namun, apakah pemahaman kita tentang arti bersyukur itu sudah merasuk pula dalam jiwa kita?
Untuk memahami makna bersyukur, bayangkanlah ilustrasi berikut ini:
Ada dua orang tuna karya, katakanlah yang seorang bernama Mungkar dan yang seorang lagi bernama Soleh. Mereka meminta pertolongan kita untuk mencarikan kerja. Kebetulan kita mempunyai beberapa teman baik yang menjabat direktur di beberapa perusahaan. Singkat cerita, berkat ‘perjuangan’ kita, maka akhirnya Mungkar dan Soleh berhasil diterima bekerja di kantor teman baik kita itu. Meskipun sudah kita tolong, namun si Mungkar itu tidak menunjukan  rasa terima kasihnya sedikitpun kepada kita (mungkin menganggap pertolongan kita itu bukanlah sesuatu yang istimewa). Kemudian hari, bahkan kita menerima complain dari teman kita itu bahwa si Mungkar sering mangkir dan melakukan perbuatan tercela yang merugikan perusahaan. Lain halnya dengan si Soleh, Si Soleh itu berkali-kali menyatakan rasa terima kasihnya kepada kita bahkan sampai berurai air mata. Kemudian hari, kita pun mendapat laporan dari teman direktur itu, bahwa ia beruntung sekali mendapat pegawai seperti si Soleh karena orangnya rajin, tekun dan jujur dalam bekerja, bahkan akhirnya dijadikan tangan kanannya! Bila akhirnya si Mungkar itu  dipecat dari kantornya, niscaya kita tidak akan mau lagi merekomendasikannya bekerja di kantor manapun. Tetapi sebaliknya, bila si Soleh kehilangan pekerjaannya karena perusahaannya itu bangkrut, maka tentu kita akan berusaha mencarikan pekerjaan lain untuknya. Bahkan bila misalnya ada perusahaan lain yang memberikan jaminan yang lebih baik, maka tentu kita bantu agar si Soleh pindah ke tempat yang lebih baik.
Dari ilustrasi ini, dapat ditarik kesimpulan umum bahwa,  bila ‘si pemberi nikmat’ dibuat kecewa oleh tindakan kita, tentunya ia tidak mau menolong  atau memberi sesuatu lagi kepada kita.
Sekarang, marilah kita introspeksi untuk menghitung-hitung nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita selama ini. Berapa banyak nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita tetapi tidak diberikan kepada orang lain. Apakah pemberian dari manusia yang melebihi nikmat yang diberikan Allah? Hati-hatilah, jangan sampai Nanda termasuk orang yang dimaksud dalam firman-Nya:

Dan sesungguhnya Allah itu tidak menyukai orang-orang yang berkhianat dan tidak berterima kasih.

Al-Hajj:38

Bagaimana cara bersyukur atau berterima kasih kepada Allah? Caranya yaitu pertama, menyadari nikmat-nikmat yang telah kita terima selama ini dengan diiringi rasa terima kasih yang dalam atas kemurahan-Nya kepada kita; kemudian kedua, (yang terpenting), melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat membuat-Nya senang. Allah senang bila kita taat pada perintah-perintah-Nya, seperti misalnya: shalat, berserah diri, sabar waktu ditimpa musibah atau sabar waktu diperlakukan zalim oleh orang, meninggalkan perbantahan sedangkan kita merasa benar, berlaku baik kepada orang, menolong orang yang sedang berkesusahan, tidak iri hati/dengki, tidak takabur/sombong, tidak riya/pamer, membantu dalam pekerjaan keluarga, tidak menyakiti hati orang lain dan tidak memutuskan persaudaraan, menjauhkan diri dari sikap amarah, berlaku bijaksana waktu disakiti orang, selalu memohon ampun bila terlanjur melakukan pembangkangan, tidak bergunjing/membicarakan aib orang lain, tidak berburuk sangka, tidak berlaku zalim (baik zalim tindakan, ucapan, pikiran), selalu senyum, memaafkan orang yang menganiaya kita, selalu ingat Allah, (diwaktu duduk, berjalan dan berbaring), mendamaikan permusuhan, memuliakan tamu, memenuhi undangan, menjenguk yang sakit, mengajak orang ke jalan Allah, memenuhi janji, berlaku baik terhadap tetangga, mengeluarkan zakat atau sedekah, tidak kikir, menjaga kebersihan, mendo’akan orang tua, tidak durhaka kepada orang tua, berlaku lemah lembut kepada pembantu, mengantarkan jenazah, menuntut ilmu, menyantuni anak yatim, melaksanakan haji, tidak melakukan syirik, bekerja dan lain-lain sebagainya.
Bila kita menyenangkan ‘Sang Pemberi Nikmat’, maka ia akan tambahkan nikmat-Nya kepada kita. Karena itulah Allah mengatakan, barangsiapa yang bersyukur kepada-Ku, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri [Lukman:12], dan Allah tidak akan menyiksa orang yang bersyukur [An-Nisaa’:147]. Bahkan di ayat lain Allah memberikan jaminan:

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku sesungguhnya azab-Ku amat pedih.

Ibrahim:7

Ketika Rasulullah saw. Beribadah sampai kaki beliau bengkak-bengkak, Sayidah Aisah istrinya berkata, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau beribadah sampai seperti itu, bukankah Allah telah mengampuni segala dosamu?’ Rasulullah menjawab, “Tidakkah engkau suka aku menjadi hamba Allah yang bersyukur?
Cara bersyukur yang diuraikan diatas adalah bersyukur dalam arti yang terus menerus. Ada juga bersyukur dalam artian sesaat. Misalnya, suatu ketika kita memperoleh rezeki yang berupa harta. Maka langkah bersyukur yang pertama adalah, dengan perasaan ‘tawadhu’ (rendah diri) ucapkanlah Alhamdulillaah…, kemudian gunakan sebagian harta yang diperoleh itu untuk menyenangkan Allah, misalnya dengan bersedekah, memberi makan fakir miskin, membantu pembangunan mesjid, dan lain sebagainya.

 Kesimpulan

Bersyukur yang benar itu harus mencerminkan 2 macam tindakan yang saling terkait. Yaitu secara batiniah mengagungkan yang memberi nikmat, dan secara lahiriah melakukan perbuatan/amal yang dapat membuat ‘si pemberi nikmat’ itu merasa senang [karena yang memberi nikmat pada kita itu adalah Allah, maka kita harus membuat Dia senang, yaitu dengan jalan taat/patuh mengerjakan segala kehendak-kehendak-Nya
Ciri orang yang bersyukur adalah ia takut mengerjakan perbuatan yang tidak disenangi Allah dan ia pun taat mengerjakan perintah-Nya, karena ia menyadari Allah telah memberinya berbagai macam nikmat. Terngiang-ngiang selalu dihatinya peringatan Allah

…Dan sedikit-sedikit dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih

Saba’:13

Baginya mengerjakan perbuatan yang tidak disenangi Allah ataupun membangkang kepada-Nya dengan tidak melaksanakan perintah-perintah-Nya, sama artinya dengan tidak berterima kasih atas segala nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya.
Hendaknya kita selalu membiasakan berfikiran positif terhadap apapun yang terjadi, karena berfikiran negatif menghalangi untuk bersyukur. Berfikiran negatif akan melupakan kita kepada nikmat yang telah kita terima.

Kamis, 08 Maret 2012

Berserah Diri Kepada Allah

"Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan"
Lukman:22

Yang dimaksud dengan berserah diri ialah menyerahkan diri seutuhnya untuk diatur oleh Allah. Menyerahkan diri kepada Allah bukanlah berarti mengabaikan usaha. Namun kita harus berusaha dahulu sekuat kemampuan yang ada. Adapun hasilnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah, apakah Dia akan memberikan hasil yang sesuai dengan keinginan kita? Kita ikhlash menerima semua ketentuan yang ditetapkan-Nya.
Untuk dapat berserah diri kepada Allah ini, diperlukan sikap mental yang positif. Dasarnya yaitu, kita harus selalu berprasangka baik kepada-Nya. kita harus yakin bahwa keadaan yang diterima adalah jalan terbaik, yaitu sesuai dengan permintaan kita pada setiap shalat (…Ihdinashshiroothol mustaqiim..). Yakinlah bahwa pada hakekatnya, Allah Maha Pengasih dan Penyayang tidak akan menganiaya hamba-Nya.
"Demikian itu disebabkan karena perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya sekali-kali Allah tidak menganiaya hamba-Nya."
Al-Anfaal:51
Yakinilah bahwa kejadian yang baik menurut perasaan atau pikiran kita, sesungguhnya belum tentu baik menurut Allah. Demikan juga pengalaman telah membuktikan, bahwa dibalik kejadian buruk yang menimpa, seringkali terdapat hikmah berharga. Bukankah jika kita memusatkan pandangan hanya pada tahi lalat saja akan terlihat buruk? Tetapi cobalah pandang wajah secara keseluruhan, kita akan melihat justru tahi lalat itulah yang menjadi unsur utama kecantikan atau ketampanannya. 
Orang akan dengan mudah berserah diri kepada Allah bila haqqul yaqin bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan awal. Kehidupan yang amat singkat. Kehidupan yang penuh dengan kesenangan yang menipu (Hadiid:20)
Adapun indikator keberhasilan dari berserah diri ialah tidak adanya rasa was-was, khawatir atau kecewa. Yang ada adalah ucapan dengan penuh rasa syukur ‘alhamdulillaah’ atau dengan penuh rasa ikhlas ‘Innaa lillaahi wainna ilaihi rooji’uun’.
….Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang dia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.
Al-Baqarah:112
Orang yang berserah diri, tidak akan mengeluh atau protes kepada Allah, Tetapi dia menjadi hamba yang penurut. Tindakannya hanya semata-mata dilakukan karena taat mematuhi perintah Allah. Dia berlaku baik kepada seseorang bukan sebagai balasan karena orang tersebut telah berlaku baik terhadapnya, tetapi hal ini dilakukannya semata-mata karena Allah memerintahkan manusia untuk berbuat kebajikan. Pandangan batinnya telanjang sebagaimana adanya (tidak berburuk sangka). Lirikannya tanpa disertai emosi. Jiwanya tidak terguncangkan oleh adanya stimulan baik yang berasal dari dalam jiwanya sendiri, maupun yang berasal dari lingkungannya. Dia dapat merasakan kaya tanpa harta, sakti tanpa ilmu. Hal ini hanya dapat terjadi jika kita sudah mampu menjadikan taat sebagai senjata untuk melawan setan dan nafsu.

Kesimpulan

Kunci agar dapat berserah diri kepada Allah adalah, harus selalu berprasangka baik kepada-Nya. Berusahalah dahulu dengan segenap kemampuan yang ada, dan kemudian serahkan  ketentuan hasilnya kepada Allah. Apapun hasil yang diperoleh dari usaha itu, yakinlah bahwa itu yang terbaik untuk kita, yaitu sejalan dengan permintaan kita pada setiap shalat (…ihdinashshirotol mustaqiim). Musibah yang menimpa bukan untuk ditangisi, tapi merupakan indikator agar kita segera melakukan introspeksi diri.

Dengan berserah diri kepada Allah, Insya Allah kita akan terhindar dari stress. Segala urusanpun akan dimudahkan-Nya. kita jangan memaksa atau mendikte Allah agar mengabulkan keingin, tetapi berdo’alah dengan lemah lembut dan penuh harapan: “Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sekiranya hal ini memang bermanfaat bagiku, kabulkanlah permintaanku. Tetapi sekiranya hal ini tidak akan mendatangkan madharat bagiku, jauhkanlah ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui


Rabu, 07 Maret 2012

Teman yang Baik


Sayidina Ali bin Abi Thalib r.a. pernah meriwayatkan bahwa begitu seseorang meninggal dunia, ketika jenazahnya masih terbujur, diadakanlah “upacara perpisahan” di alam ruh. Pertama-tama ruh dihadapkan kepada seluruh kekayaan yang pernah dia miliki. Kemudian terjadi dialog diantara keduanya. ruh itu berkata kepada seluruh kekayaannya, “Dahulu aku bekerja keras untuk mengumpukan kamu, sehingga aku lalai dan lupa untuk mengabdi kepada Allah, bahkan sampai aku tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Sekarang apa yang akan kamu berikan sebagai bekal dalam perjalananku ini” Lalu harta kekayaan itu berkata, “ambilah dariku hanya untuk kain kafanmu.” Jadi hanya kain kafanlah harta yang dapat dibawa untuk bekal perjalan selanjutnya.

Sesudah itu si Ruh dihadapkan kepada seluruh keluarganya (anak-anak, suami atau isterinya), lalu berkata, “Dahulu aku mencintai kalian, menjaga dan merawat sepenuh hatiku. Begitu susah aku mengurus diri kalian, sampai aku lupa mengurus diriku sendiri. Sekarang apa yang kalian mau bekalkan kepadaku pada perjalanan menuju Allah ini?” Kemudian keluarganya mengatakan, “Kami antarkan kamu sampai ke kuburan.”

Setelah itu Ruh akan dijemput oleh mahluk jelmaan amalnya, kalau selama hidup ia banyak beramal saleh, maka dia akan dijemput oleh mahluk yang berwajah ceria dengan memancarkan cahaya dan aroma semerbak, yang jika dipandang akan menimbulkan kenikmatan yang tiada taranya. Sebaliknya, bila waktu hidup sering membangkang pada perintah Allah dan Rasul-Nya, maka si ruh akan dijemput oleh mahluk yang manakutkan, dengan bau yang teramat busuk. Mahluk jelmaan itu lalu mengajak ruh si mayat pergi. Bertanyalah si mayat, “siapakah anda ini sebenarnya? Saya tidak kenal dengan anda.” Mahluk itu kemudian menjawab, “Akulah jelmaan amalmu sewaktu hidup, dan aku akan selalu menemanimu dalam menempuh perjalanan panjang menuju Illahi.”

Coba Kita renungkan kisah ini, perjalanan panjang yang mau tidak mau harus kita jalani kelak, akan ditemani oleh seorang “teman abadi” yang sebenarnya kita pilih sendiri. Alangkah bahagianya bila “teman” ini menyenangkan, dan alangkah malangnya bila perjalanan jauh yang seolah-olah tak berujung ini, ditemani “teman” yang selalu membuat kita sengsara.
Rasulullah saw., berkata
Kebinasaan umatku ada dalam dua hal, yaitu meninggalkan ilmu dan mengumpulkan harta “

Sabtu, 03 Maret 2012

Cara Cepat Meredam Letupan Emosi

Tips ini sengaja saya tempel di Blog saya, karena saya merasakan sangat besar manfaat yang saya rasakan, mungkin ada diantara anda yang mau mencoba saat emosi anda meluap-luap. 
Tips ini saya kutif dari www.conectique.com,

Luapan emosi dan rasa marah kadang membuat kita merasa gundah dan gusar berkepanjangan. Keadaan yang tidak nyaman ini hanya dapat diatasi jika saja kita tahu cara untuk meredam letupan emosi dengan cepat, sehingga kita dapat segera lepas dari situasi ini. Tunda dulu bantuan profesional untuk mengatasinya, dan cobalah tips berikut:


5 detik
Ketika darah Anda naik karena emosi, segera kepalkan kedua telapak tangan saat mengambil napas dan buka kepalan tersebut saat menghembuskan napas.

10 detik
Tarik napas sambil mengangkat bahu Anda tinggi-tinggi dan tahan. Turunkan bahu perlahan saat menghembuskan napas. Saat menurunkan bahu rasakan bahwa Anda melepas semua beban yang ada di pundak Anda.

30 detik
Kombinasikan gerakan kepala ke kanan dan ke kiri untuk merilekskan otot pada tungkai leher. Lakukan gerakan mudah ini saat Anda merasa kesal dan emosi

45 detik
Duduklah di kursi, pejamkan mata dan tempelkan telapak kaki di lantai. Bayangkan Andalah yang mengatur seluruh hidup Anda, kemudian katakan "Stop!" sambil menghentakkan kaki Anda, yang Artinya Anda harus segera menghentikan kemarahan sekarang juga. Kemudian ambil napas dalam dan hembuskan

60 detik
Ingatlah 25 kata-kata positif yang mendeskiripsikan diri Anda. Misalnya setia, tolerasi, supel, murah hati, tidak mudah marah, rendah hati dan lain sebagainya. Tuliskan kata-kata tersebut di selembar kertas dan tempelkan di tempat yang mudah Anda lihat. Di kantor, Anda bisa menempelkannya di soft board depan meja kerja, sementara di rumah tempelkan cermin meja rias Anda. Bila Anda sedang emosi, lihat kembali kertas tersebut untuk mengingatkan bahwa diri Anda sangat berharga.